Beijing mengatakan ingin melindungi “keamanan dan kepentingan nasional” di tengah meningkatnya ketegangan dengan Washington.
China telah mengumumkan kontrol ekspor pada beberapa drone dan peralatan terkait drone, mengatakan ingin melindungi “keamanan dan kepentingan nasional” di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat atas akses ke teknologi.
Pembatasan peralatan yang diumumkan pada hari Senin, termasuk beberapa mesin drone, laser, peralatan komunikasi, dan sistem anti-drone, akan mulai berlaku pada 1 September, kata kementerian perdagangan.
Kontrol juga akan memengaruhi beberapa drone konsumen, dan tidak ada drone sipil yang dapat diekspor untuk tujuan militer, kata seorang juru bicara kementerian dalam sebuah pernyataan.
“Perluasan lingkup kontrol drone China kali ini merupakan langkah penting untuk menunjukkan posisi kami sebagai negara besar yang bertanggung jawab, untuk menerapkan inisiatif keamanan global dan menjaga perdamaian dunia,” kata juru bicara itu.
Pihak berwenang telah memberi tahu negara dan wilayah terkait, kata juru bicara itu.
China memiliki industri manufaktur drone yang besar dan mengekspor ke beberapa pasar, termasuk AS.
Anggota parlemen AS mengatakan lebih dari 50 persen drone yang dijual di AS dibuat oleh perusahaan DJI yang berbasis di China, dan itu adalah drone paling populer yang digunakan oleh badan keamanan publik.
Bukan untuk konflik militer
DJI mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya selalu dengan ketat mematuhi dan menegakkan hukum dan peraturan negara atau wilayah tempatnya beroperasi, termasuk persyaratan peraturan kontrol ekspor China.
“Kami tidak pernah merancang dan memproduksi produk dan peralatan untuk penggunaan militer, dan kami tidak pernah memasarkan atau menjual produk kami untuk digunakan dalam konflik militer atau perang di negara mana pun,” tambah pembuat drone itu.
Pada Maret 2022, pengecer Jerman menuduh DJI membocorkan data tentang posisi militer Ukraina ke Rusia, yang dianggap perusahaan sebagai “sepenuhnya salah”.
Kementerian Perdagangan China mengatakan pada bulan April tahun ini bahwa media Barat menyebarkan “tuduhan tak berdasar” bahwa pihaknya mengekspor drone ke medan perang di Ukraina, menambahkan laporan tersebut merupakan upaya untuk “menodai” perusahaan China dan akan terus memberlakukan kontrol ekspor. untuk memperkuat drone. .
Pembatasan ekspor drone terjadi setelah China bulan lalu mengumumkan kontrol ekspor pada beberapa logam yang banyak digunakan dalam pembuatan chip, menyusul langkah Washington untuk membatasi akses China ke teknologi utama, seperti peralatan pembuat chip.
Beijing pada hari Jumat mempertahankan kesepakatannya dengan Rusia sebagai “kerja sama ekonomi dan perdagangan yang normal” setelah laporan intelijen AS yang dirilis minggu lalu mengatakan Beijing mungkin memasok peralatan yang digunakan di Ukraina yang dapat memiliki aplikasi militer.