Pihak berwenang di Kansas City, Missouri, pada hari Minggu menjanjikan penyelidikan penuh atas penembakan yang dilakukan pemilik rumah terhadap seorang remaja kulit hitam yang secara tidak sengaja membunyikan bel pintu yang salah, sehingga memicu kemarahan publik.
Anggota keluarga mengidentifikasi anak laki-laki itu sebagai Ralph Yarl yang berusia 16 tahun dan mengatakan dia sedang menjemput adik kembarnya ketika dia mengetuk pintu yang salah beberapa blok jauhnya.
Apa yang dimulai sebagai pesan sederhana untuk remaja kulit hitam Kamis lalu berakhir dengan mimpi buruk.
“Pria di rumah itu membuka pintu, menatap mata keponakan saya dan menembak kepalanya,” tulis bibinya, Faith Spoonmore, di Facebook.
“Keponakan saya terjatuh ke tanah, dan pria itu menembaknya lagi,” lanjutnya. “Ralph kemudian bisa bangkit dan lari ke rumah tetangganya, mencari bantuan. Sayangnya dia harus lari ke tiga rumah berbeda sebelum akhirnya seseorang bersedia membantunya setelah dia disuruh berbaring di tanah dengan tangan terangkat.”
Musisi jazz yang memainkan “berbagai instrumen” dan tergabung dalam marching band sekolahnya, dengan impian belajar teknik kimia di Texas A&M, kini menghadapi jalan panjang menuju pemulihan, tulis bibinya.
“Saya ingin semua orang tahu bahwa saya mendengarkan, dan saya memahami kekhawatiran yang kami terima dari masyarakat,” kata Kepala Polisi Kansas City Stacey Graves dalam pengarahan hari Minggu yang diadakan oleh walikota dan jaksa setempat.

Graves tidak mengidentifikasi penembak atau rasnya, tapi dia tidak mengesampingkan komponen ras. Protes menyerukan pemilik rumah untuk ikut serta didakwa dengan kejahatan rasialmelaporkan radio publik KCUR.
“Informasi yang kami miliki sekarang, itu tidak mengatakan itu bermotif rasial,” kata Graves seperti dikutip, menurut WDAF-TV. “Ini masih penyelidikan aktif, tapi sebagai Kapolri saya mengakui ada unsur rasial dalam kasus ini. Saya menyadari dan memahami kekhawatiran masyarakat dan tanggapan masyarakat terhadap kejadian khusus ini.”
Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar rumah tersangka penembak pada hari Minggu untuk menuntut keadilan. Pemilik rumah itu ditanyai dan dibebaskanmenurut Kansas City Star, dan belum didakwa melakukan kejahatan.
Sementara itu, Ralph dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis, kata keluarganya.
Tragedi ini menunjukkan betapa besarnya kegagalan penegakan hukum dalam melindungi warga kulit hitam di kota tersebut, kata Hakim Gatson, pendiri dan direktur Reale Justice Network, kepada KCUR.
“Kami tidak bisa dan tidak akan tinggal diam ketika anak-anak kulit hitam diserang,” ujarnya. “Sebagai ibu dari tiga anak, hal ini membuat saya marah. Anak saya mengantarkan makanan setiap pagi. Dan terkadang Anda pergi ke alamat yang salah. Kamu tidak perlu khawatir nyawamu akan diambil.”