Mantan Presiden Donald Trump pada hari Senin menyebut Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg sebagai seorang “rasis” dan mengutuk dakwaannya dalam penyelidikan uang tutup mulut Stormy Daniels sebagai “campur tangan pemilu.”
Trump melontarkan serangkaian postingan saat ia terbang ke New York dari Florida menjelang dakwaan yang direncanakan pada hari Selasa, Trump menuduh jaksa penuntut melacaknya dan menuduh penegak hukum federal berupaya menyabotase kampanyenya pada tahun 2024 melawan Presiden Biden.
“Biden dan rakyatnya sudah tahu sejak lama bahwa (Bragg) mengincar Trump,” tulisnya dalam salah satu postingan di situs media sosialnya. “Mereka mendorong DA yang Rasis… untuk mendorong Perburuan Penyihir ini maju.”
Trump juga mengunggah beberapa video yang memperlihatkan segelintir pendukungnya berkumpul di pinggir jalan dekat rumahnya di resor Mar-a-Lago ketika iring-iringan mobil kecil membawanya ke bandara di West Palm Beach, Florida.
Trump tanpa henti menyerang Bragg karena dianggap “korup” dan bahkan mengkritik Hakim Agung Manhattan Juan Merchan karena dianggap bias terhadapnya.
“DA yang Korup tidak punya urusan. Apa yang dia miliki adalah sebuah tempat di mana TIDAK MUNGKIN bagi saya untuk mendapatkan Pengadilan yang Adil (ini perlu diubah!)” tulisnya pada Minggu malam. “Dan seorang hakim yang membenci Trump, dipilih langsung oleh DA yang didukung Soros (dia perlu diubah!)”
Pengacara Trump Joe Tacopina mengatakan dia tidak punya masalah dengan Merchan meskipun ada serangan Trump.
Beberapa pakar hukum yakin mantan presiden tersebut bisa saja diperintahkan oleh hakim untuk menghindari ledakan kemarahan begitu ia didakwa secara resmi atau diperintahkan secara lisan.
Setelah mendarat di Bandara LaGuardia, Trump berangkat ke Midtown, di mana ia berencana bermalam di apartemen Trump Tower miliknya. Dia akan hadir di pengadilan pada Selasa pagi untuk pertama kalinya dalam hidupnya atas tuduhan pidana.
Trump juga mengecam jaksa penuntut atas apa yang ia klaim sebagai standar ganda dalam penyelidikan federal mengenai penyimpanan dokumen rahasia oleh dirinya dan Biden.
“Kapan mereka akan melihat dokumen Biden,” tanyanya. “Bagaimana dengan dokumen rahasia yang tergeletak di lantai garasinya yang tidak aman (bersama Corvette!).”
Biden sedang diselidiki oleh penasihat khusus Robert Hur setelah beberapa dokumen rahasia ditemukan di kantor yang pernah dia gunakan sebelum menjadi presiden dan di garasi rumahnya di Delaware.
Biden, yang mengaku tidak mengetahui dokumen-dokumen itu miliknya, telah bekerja sama dalam penyelidikan dan mengundang FBI untuk melakukan penggeledahan yang lebih ekstensif.
Trump, sebaliknya, membawa ratusan dokumen rahasia pemerintah ketika dia meninggalkan Gedung Putih dan bersikeras bahwa dokumen-dokumen itu adalah miliknya.
Dia menolak panggilan pengadilan untuk mengembalikan semua dokumen dan diduga menghalangi penyelidikan, yang kini dijalankan oleh penasihat khusus Jack Smith, dengan memindahkan dan bahkan mengobrak-abrik beberapa dokumen yang tersisa.