Seorang pengunjuk rasa bertopeng emas yang ditangkap pada jam cerita waria Manhattan yang dipandu oleh Jaksa Agung negara bagian Letitia James telah didakwa melakukan penyerangan, kata polisi Senin.
Robert Porco, 53, dari Fishkill, Ill., diberikan tiket penampilan meja dan dibebaskan. Pria yang diduga dia pukul wajahnya tidak memerlukan perhatian medis.
Polisi mengatakan korban muncul untuk mendukung acara Minggu pagi di Pusat Komunitas LGBTQ di W. 13th St. di Desa Greenwich.
Video diposting di Twitter menunjukkan sekelompok kecil pengunjuk rasa, termasuk seorang pria dengan kaus Proud Boys, di seberang jalan dari tengah sementara kerumunan pengunjuk rasa yang jauh lebih besar berbaris di trotoar untuk menunjukkan dukungan mereka untuk acara tersebut.
Pada titik tertentu, Porco dapat dilihat gemerincing penghalang polisi sebelum ditangkap. Porco dituduh menjatuhkan kamera yang dipegang jurnalis dan menampar seorang aktivis yang mendukung acara tersebut.
“Setidaknya ada satu anggota masyarakat yang terkena pukulan di bagian wajah,” kata seorang saksi yang mengaku bernama LK kepada Daily News.
Kilat Berita Harian
Hari kerja
Ikuti lima cerita teratas hari ini setiap sore hari kerja.
“Sangat menyenangkan, ada musik, pembuat kebisingan, banyak kilauan, dan jumlah pemilih yang sangat positif. Masih ada pengunjuk rasa yang datang dan meneriakkan kata-kata kotor dan kata-kata kotor kepada keluarga.”
Polisi mengatakan Porco didakwa melakukan pelecehan dan perilaku tidak tertib atas insiden pelemparan telur di Brooklyn Mei lalu. Rincian lebih lanjut tidak segera tersedia.
Acara berorientasi keluarga serupa telah dibatalkan di seluruh negeri setelah pelecehan dan ancaman dari kelompok anti-LGBTQ seperti Proud Boys sayap kanan, yang pemimpinnya, Enrique Tarrio, diadili dengan empat anggota lainnya karena hasutan sehubungan dengan pemberontakan 6 Januari.
Pada bulan September, Perpustakaan Morrisania di Bronx membatalkan pertunjukan yang menampilkan artis drag Desmond Napoles setelah selebriti remaja tersebut menerima ancaman kekerasan penuh kebencian.
“Ini bukan waktu yang aman bagi komunitas LGBTQ,” kata LK.