Mantan Presiden Donald Trump pada hari Rabu diejek karena klaimnya yang tidak memiliki bukti bahwa pejabat pengadilan Manhattan meneteskan air mata atas persidangan bersejarahnya dan mengatakan kepadanya bahwa mereka menyesal melihatnya tertangkap.
Beberapa jam setelah Trump mengklaim bahwa “orang-orang menangis” atas penangkapannya, para pejabat menolak versi khayalan bahwa polisi atau pejabat pengadilan memiliki segalanya. terbatas saat melihat mantan presiden ditahan, Yahoo News melaporkan.
“Tidak ada orang yang menangis,” kata seorang pejabat penegak hukum kepada situs tersebut. “Tidak ada orang yang mengatakan ‘Saya minta maaf’.”
“Absolute BS,” tambah sumber itu.
Para pejabat mengatakan Trump, yang mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024, memiliki interaksi terbatas dengan pejabat pengadilan selama persidangannya di gedung pengadilan Manhattan sebelum hadir di pengadilan, dan para petugas bertindak profesional setiap saat.
Seorang petugas bahkan membiarkan pintu ditutup di belakangnya ketika Trump keluar dari area pribadi dan masuk ke ruang sidang melalui siaran langsung televisi, sehingga memaksa mantan presiden miliarder itu untuk membuka pintu sendiri.
Trump menceritakan kisah yang sangat berbeda dan mementingkan diri sendiri dalam sebuah wawancara dengan pembawa acara Fox News Tucker Carlson, sebuah obrolan di mana ia juga memuji diktator Vladimir Putin dan Kim Jong-Un.
“Ketika saya pergi ke gedung pengadilan… mereka melaporkan saya, dan saya beritahu Anda, orang-orang menangis,” kata Trump kepada Carlson. “Ini adalah tempat yang sangat sulit, dan mereka menangis. Mereka benar-benar menangis. Mereka berkata, ‘Saya minta maaf.’
Trump bahkan mengklaim bahwa para petugas mengatakan kepadanya bahwa mereka mendukung kampanye kembalinya dia ke Gedung Putih pada tahun 2024.
“Mereka bilang, ‘2024, Pak. 2024,” kata Trump. “Dan air mata mengalir di mata mereka.”
Trump didakwa atas 34 tuduhan pemalsuan dokumen bisnis, menjadikannya mantan presiden AS pertama yang didakwa melakukan kejahatan.
Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg mengatakan Trump membuat entri buku besar palsu sebagai bagian dari skema untuk menutupi pembayaran uang tutup mulut kepada bintang porno Stormy Daniels sebelum pemilu 2016.
Trump dan banyak anggota Partai Republik mencemooh kasus ini sebagai perburuan partisan yang bertujuan menggagalkan kembalinya Trump.
Mantan presiden tersebut menghadapi potensi dakwaan yang lebih serius yang berasal dari penyelidikan Georgia terhadap campur tangan pemilu.
Dia juga dapat didakwa sebagai akibat dari penyelidikan penasihat khusus federal terhadap serangan di Capitol pada 6 Januari dan kesalahan Trump dalam menangani dokumen rahasia pemerintah yang dibawa ke rumah resornya di Mar-a-Lago.